M. AKBAR
dirut rs
psd pupr
kord marioriwawo
kord liliriaja citta
kord lalabata
WhatsApp Image 2025-03-27 at 22.34.37_4314a91e
Pendidikan & Budaya

Kirab Budaya Bugis Menyulam Pesona dan Keharmonisan Tradisi melalui “Mappanololo”

326
×

Kirab Budaya Bugis Menyulam Pesona dan Keharmonisan Tradisi melalui “Mappanololo”

Sebarkan artikel ini

Mappenre tojang yang dilakukan oleh salah satu sanro

KABAR-SATU,SOPPENG — Anjungan Magkawani baru-baru ini menjadi saksi dari keajaiban budaya Bugis yang memukau dalam sebuah kirab budaya yang dihelat dengan megah. Senin (17/7/2023).

Pada kesempatan tersebut, beberapa budaya Bugis dihadirkan dengan megah, salah satunya adalah persembahan yang memukau dari Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia/Dinas Pendidikan Kabupaten Soppeng. Mereka menampilkan tradisi mappanololo atau mappenre Tojang yang memikat hati para penonton.

Dalam acara yang begitu berkesan, tradisi mappanololo dihidupkan kembali sebagai wujud nyata upaya masyarakat Soppeng untuk menjaga erat nilai-nilai luhur yang ditinggalkan nenek moyang.

Tradisi ini dilakukan dengan penuh kepatuhan terhadap tata kelakuan yang baku, mengikuti urutan yang tertentu dan tidak boleh dilanggar. 

Selain itu, tradisi ini juga harmonis dengan ajaran Islam, menjadikan simbiosis yang indah antara budaya dan agama.

Ritual Bugis yang tak terlupakan ini melibatkan persiapan khusus, seperti menyiapkan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan satu ekor untuk bayi perempuan, serta pemotongan rambut sebagai bagian dari prosesi. 

Semua ini merupakan warisan yang diabadikan oleh masyarakat Bugis, menandakan pentingnya tradisi mappanololo dalam menghormati leluhur dan menjaga keberlanjutan budaya.

Tradisi mappanololo memiliki beberapa tahapan yang begitu berkesan. Setelah persiapan selesai, masyarakat Soppeng memanggil “Sanro” dalam komunitas Bugis.Sanro ini bertugas membacakan doa pada makanan yang disebut “Barazanji” oleh masyarakat Bugis, yang biasanya dilakukan oleh Imam Masjid bersama Pemuka Agama.

Meskipun tradisi mappanololo cenderung dilakukan oleh masyarakat Bugis, mereka berusaha keras agar tidak melanggar prinsip-prinsip agama Islam. Sehingga, tetap ada sebagian masyarakat yang melanjutkan tradisi ini untuk menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Dengan penuh keindahan dan makna, kirab budaya yang dihelat di Anjungan Magkawani berhasil menyajikan tradisi mappanololo dengan gemilang. Budaya Bugis terus memperkaya warisan budaya Indonesia, dan semoga keindahan serta pesan-pesan luhur dari tradisi ini terus terjaga dan diperkenalkan kepada generasi mendatang.

Hen/Abr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

<p>You cannot copy content of this page</p>