Foto (dok)
KABAR-SATU,SOPPENG — Dalam mendukung peningkatan ekspor komoditi pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan atau Substitusi Impor Produk Tanaman Pangan, kamis kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan identifikasi potensi komoditi ekspor hasil pertanian Sulawesi Selatan.
Kegiatan serupa pun pernah dilakukan di beberapa Kabupaten sentra tanaman pangan diantaranya, Sidrap dengan komoditi Padi, Jeneponto dengan komoditi Jagung, Gowa dengan Komoditi Porang dan Khusus di Kabupaten Soppeng berfokus pada Talas Satoimo.
Dipilihnya Kabupaten Soppeng dengan potensi Talas Satoimo, tidak terlepas dari cukup berkembangnya budidaya Talas dengan produksi yang cukup menjanjikan dibanding daerah lainnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Soppeng Fajar mengatakan, berdasarkan data di Kabupaten Soppeng, Petani Talas sudah berjumlah sekitar 60 orang yang tersebar, terutama di wilayah Kecamatan Marioriwawo dan Lilirilau, dengan total lahan berjumlah sekitar 60 Hektar.
“masalah yang dihadapi Petani Talas Satoimo di soppeng baru-baru ini, terkait terjadinya pandemi covid-19, yaitu tidak adanya pasar yang menyerap hasil panen petani,”katanya.
Ia pun berharap hal tersebut dapat dicarikan solusi,agar tak lagi merugikan petani.
“Komunikasi dan koordinasi yang lebih intens antara petani dengan pihak perusahaan, termasuk dengan dinas terkait, sangat diharapkan, mengingat potensi pengembangan Talas Satoimo di soppeng cukup potensial,”jelasnya.
Sekedar diketahui, kegiatan diikuti oleh petani,petugas penyuluh pertanian, pedagang pengepul, perwakilan pengusaha Eksportir Talas Satoimo, dan instansi/pihak terkait lainnya dgn Ekspor impor Komoditi Talas Satoimo.(Hr)