Foto (dok)
KABAR-SATU, SOPPENG –— Dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Watansoppeng mendapatkan Pembebasan Bersyarat (PB) setelah dinyatakan memenuhi seluruh syarat administratif dan substantif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Pembebasan bersyarat tersebut merupakan wujud pelaksanaan sistem pemasyarakatan yang berorientasi pada pembinaan dan reintegrasi sosial, bukan sekadar penghukuman. Melalui program ini WBP yang berkelakuan baik, aktif mengikuti kegiatan pembinaan, serta telah menjalani sebagian masa pidana diberikan kesempatan untuk kembali ke masyarakat di bawah pengawasan Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Kepala Rutan Kelas IIB Watansoppeng, M. Arfandy, mengatakan, pembebasan bersyarat menjadi bentuk kepercayaan negara kepada warga binaan yang telah menunjukkan perubahan positif.
“Kami berharap keduanya dapat menjaga kepercayaan ini, menerapkan nilai-nilai pembinaan yang telah diperoleh, serta kembali menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. Senin (3/11/2025).
Menurutnya, Rutan Kelas IIB Watansoppeng terus menjalankan pembinaan secara humanis dan profesional, melalui berbagai kegiatan seperti pembinaan keagamaan, pelatihan keterampilan kerja, serta pembinaan mental dan sosial. Upaya tersebut bertujuan membentuk warga binaan yang mandiri, bertanggung jawab, dan siap beradaptasi di lingkungan masyarakat setelah bebas.
Ia menyebut, dua WBP memperoleh hak PB ini menjadi bukti bahwa sistem pembinaan di Rutan Watansoppeng berjalan efektif dan terarah. Hal ini sekaligus mencerminkan keberhasilan petugas dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada warga binaan.
“Melalui program pembebasan bersyarat, Rutan Watansoppeng terus melaksanakan pembinaan secara manusiawi, profesional, dan berkeadilan, sesuai dengan prinsip dasar dalam sistem pemasyarakatan.” Turut Arfandy.
Hen/Adr
