foto (ist)
KABAR-SATU, SOPPENG — Kelas 12.2 keluar sebagai juara pertama dalam lomba hiasan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di SMAN 5 Soppeng dalam rangka perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 Hijriah yang diselenggarakan baru-baru ini.
Prestasi ini diraih setelah melalui proses penilaian yang ketat dan berhasil mengungguli 20 kelas lainnya dalam kompetisi yang mengharuskan peserta memanfaatkan batang pohon pisang sebagai bahan utama hiasan.
Tidak hanya menjuarai lomba hiasan maulid. Kelas 12.2 juga dinobatkan sebagai juara umum dua setelah mengoleksi sejumlah prestasi lainnya, di antaranya juara 3 lomba cerdas dan dongeng Islami, serta juara 1 menghias pohon pisang. Adapun juara umum pertama diraih kelas 11.3, sementara juara umum ketiga diraih kelas 12.3.
Alfira Sahra,siswi kelas 12.2 menyampaikan, hiasan yang mereka tampilkan mengusung tema “Cahaya Kelahiran Nabi Muhammad SAW”. Tema ini diangkat dari peristiwa agung kelahiran Rasulullah yang terjadi pada malam Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah di kota Mekkah.
“Disebut cahaya karena sejak sebelum kelahiran Beliau telah banyak tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan akan datangnya sang pembawa rahmat. Seperti mimpi Ibunda Aminah yang melihat cahaya keluar dari tubuhnya hingga menerangi negeri Syam. Malam kelahiran Beliau pun dipenuhi ketenangan dan cahaya yang luar biasa,” ungkap Alfira saat ditemui, Senin (6/10/2025).
Ia menjelaskan, hiasan yang dibuat menggambarkan suasana langit malam penuh bintang, bulan yang bersinar terang, serta rumah kelahiran Rasulullah yang bercahaya sebagai simbol hadirnya cahaya kebenaran ke dunia.
“Langit malam melambangkan alam semesta yang bersaksi atas kelahiran Nabi, bulan bersinar terang melambangkan cahaya petunjuk yang menghapus kegelapan syirik dan kebodohan, dan rumah bercahaya sebagai simbol harapan baru bagi umat manusia,” paparnya.
Unsur utama hiasan tersebut adalah batang pohon pisang (bura red) yang dihias dengan bulu kawat berbentuk bunga dan tempat telur yang dianyam. Di bagian puncak, ditambahkan bulan dari kapas sebagai simbol awan malam kelahiran.
“Pohon ini menjadi simbol kehidupan baru yang tumbuh bersamaan dengan hadirnya Rasulullah SAW,” tambahnya.
Pada sisi kiri hiasan diitambahkan majalah dinding (mading) berisi penjelasan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal ini dimaksudkan agar hiasan tersebut tidak hanya menjadi pajangan visual semata, tetapi juga sarana edukasi bagi pengunjung.
“Kami ingin mengingatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW bukan sekadar peristiwa biasa, tetapi momen besar yang mengubah peradaban manusia. Beliau hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam,” ujar Alfira.
Alfira juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada wali kelas mereka Raslina yang telah membimbing dan mendukung proses pembuatan hiasan.
“Meskipun hiasan kami terlihat sederhana, namun makna yang kami angkat jauh lebih dalam. Inilah cara kami menghidupkan kembali sejarah kelahiran Rasulullah SAW melalui simbol cahaya,” tutupnya.
Hen/Adr