Foto (dok)
KABAR–SATU,SOPPENG — Usaha menangani masalah stunting yang menjadi perhatian serius, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng menggelar acara di Aula Kantor DP3AP2KB, belum lama ini.
kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Audit Stunting menjadi momentum untuk menyoroti langkah konkrit dalam Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang berlandaskan kearifan budaya lokal.
Wakil Bupati Soppeng, Lutfi Halide, menggarisbawahi pentingnya audit dan Manajemen AKS tahap I.
“Kami telah melaksanakan identifikasi wilayah lokus di 7 Puskesmas yang tersebar di 4 Kecamatan serta 15 Desa di Kabupaten Soppeng,” ujarnya.
“Dari hasil identifikasi Tahap I, kami menemukan sasaran yang krusial seperti catin, ibu hamil, bufas, baduta, dan balita. Sasaran tersebut telah diaudit dan diteruskan kepada tim pakar di kabupaten,” pungkas Lutfi
Dalam sinergitas untuk menurunkan angka stunting, Lutfi menegaskan target penurunan dari 24,1% menjadi 14% pada tahun 2024 merupakan komitmen bersama.
“Kami mengundang Tim Teknis seperti Kepala Puskesmas, Bidan, Dokter, dan Ahli Gizi untuk melakukan kunjungan lapangan guna konfirmasi, koordinasi, dan verifikasi terhadap kelompok sasaran audit secara selektif serta penyusunan laporan berkala,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat terkait, Camat Wilayah Lokus, Direktur RS Latemmamala, Tim Pakar Kabupaten Soppeng, Satgas Stunting dan berbagai tenaga medis serta penyuluh.
**