Slide1
Slide 2
KEMENAG
SILIWARNI MTSN SOPPENG
HUSAINI YASRIB
SEKWAN
ANNI
DLH
SYAM
INSANA
KUSMAN
HADIWIJAYA
DIR RS
ALIMUDDIN PUPR
FATMA SMAN 5 SOPPENG
SURIADI SLB SOPPENG
SOGA
SAMSU MARIORITENGA
NURHAFSAH
previous arrow
next arrow
Pendidikan & Budaya

UPT SMA 5 Soppeng Pukau penonton dengan “Kawin soro” di Karnaval HUT RI ke-78

1230
×

UPT SMA 5 Soppeng Pukau penonton dengan “Kawin soro” di Karnaval HUT RI ke-78

Sebarkan artikel ini

Foto dok

KABAR-SATU, SOPPENG — Tidak hanya mengikutsertakan siswa-siswi dalam gerak jalan indah, UPT SMA 5 Soppeng juga mengundang sorotan saat memeriahkan perayaan HUT RI ke-78 di kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, pada Minggu (20/8/2023).

Kepala UPT Fatmawati, secara langsung memimpin sekolahnya dalam karnaval yang mengangkat tema “Kawin Soro”.

Dengan semangat kebersamaan, sekolah ini tidak hanya melibatkan siswa-siswi, tetapi juga melibatkan tenaga pendidik dan staf sekolah.

Dalam pawai yang penuh warna ini, para peserta mengenakan pakaian adat khas baju bodoh dilengkapi bosara, menciptakan suasana yang meriah dan memikat hati penonton

Keunikan juga terlihat dari adanya beberapa jenis buah yang diusung peserta dan dihias dengan sarapo.

Namun, yang membuat perayaan ini semakin istimewa adalah tema yang diangkat, yaitu “Kawin Soro”. Sebagai bagian dari tradisi Bugis, “Kawin Soro” mengacu pada hari baik untuk mengadakan pesta pernikahan. Orang Bugis sering menjalankan proses akad nikah bersamaan dengan “mappere dui”, dan pesta pernikahannya dapat diundur hingga waktu yang disepakati sebelumnya. Sehingga di sebut “Kawin soro”

Pada perayaan ini, selain memperkenalkan “Kawin Soro”, berbagai tahapan dalam upacara adat Bugis juga diperkenalkan kepada masyarakat. Diantaranya adalah “mapesse-pesse” yang merujuk pada pendekatan antara calon pengantin, “maduta” yang melambangkan tahap melamar, dan “mappetu” yang memiliki makna mendekati hari pernikahan.

UPT SMA 5 Soppeng bukan hanya menjadi peserta dalam karnaval, tetapi juga menjadi duta adat dan budaya Bugis yang turut mengedukasi masyarakat tentang kekayaan tradisi lokal. Perayaan yang penuh makna ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga dan memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda dan masyarakat luas.

Adr/Abr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page