A.Kaswadi Razak
KABAR-SATU, SOPPENG – Bupati Soppeng A.Kaswadi Razak menilai bahwa politik adu domba mulai muncul di kabupaten soppeng menjelang pelaksanaan pemilu 2019, 17 april mendatang.
Dalam konfirmasinya, Selasa (26/3/2019), Kaswadi mengungkap bahwa ada pihak yang memang sengaja ingin mengadu domba masyarakat melalui pilihan pilihan calon dalam pemilu mendatang, dan salah satu sarananya adalah melalui media teknologi.
“70% warga soppeng itu memiliki HP, dan lewat HP ini informasi menjadi sangat cepat diterima dan didapatkan, informasi inilah yang sangat rawan, karena jika tidak dicerna dan dipahami dengan baik maka akan merusak silaturahmi” tuturnya.
Kaswadi pun mencontohkan bagaimana di masa penjajahan, politik adu domba ini sangat efektif digunakan oleh belanda hingga akhirnya penjajahan terhadap indonesia bisa begitu lama dilakukan.
“Penjajah itu tahu, menyerang indonesia secara terbuka tidak akan berhasil, namun dengan mengadu domba dengan merusak dari dalam hubungan antara warga, pasti menimbulkan efek yang lebih besar, dan inilah yang saya lihat mulai muncul jelang pemilu ini” tuturnya.
Atas hal ini, kaswadi pun berharap masyarakat bisa terus menjaga persatuan ditengah panasnya suhu politik jelang pemilu.
Perbedaan pilihan dan warna diharapkan oleh bupati soppeng ini tidak merusak jalinan silaturahmi dan persaudaraan.
“Perbedaan boleh berbeda beda, namun kesatuan tetap harus terjaga” pungkasnya. (id)
