Metro

Air Mata Hj Anisah di Reruntuhan Rumah yang Hangus

923
×

Air Mata Hj Anisah di Reruntuhan Rumah yang Hangus

Sebarkan artikel ini

foto (ist)

KABAR-SATU,SOPPENG — – Suasana haru biru menyelimuti Kelurahan T. Rarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, ketika Hj. Anisah Naharuddin (52) tiba di kampung halamannya Minggu malam (15/12/2025).

 Wanita yang baru saja menyelesaikan ibadah haji sebagai jamaah keloter 6 UPG ini tidak pernah membayangkan akan disambut oleh pemandangan yang begitu menyakitkan hati. Kebahagiaan spiritual yang masih terasa hangat dari tanah suci kini bercampur dengan kepedihan yang tak terbendung.

Langkah kaki Hj. Anisah terasa berat ketika menuju lokasi yang dulunya adalah rumah impiannya. Dipapah oleh suami dan anaknya, ia berjalan dengan perlahan menuju reruntuhan yang tersisa. Air mata mulai mengalir ketika sosok rumah yang pernah menjadi saksi bisu kehangatan keluarga kini telah lenyap ditelan si jago merah. Hanya tersisa teras sebagian yang masih berdiri tegak, seolah menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa keluarga ini.

Tangisnya pecah ketika melihat reruntuhan yang dulunya adalah ruang tamu tempat ia menerima tamu-tamu yang datang berkunjung. Kebahagiaan menjalankan rukun Islam kelima masih terasa di hatinya, namun kini harus berhadapan dengan kenyataan pahit ini. Suaminya berusaha menguatkan, sementara anaknya turut menangis melihat kondisi ibunda tercinta.

Dengan mata yang masih berlinang air mata, Hj. Anisah perlahan memasuki area yang dulunya adalah rumahnya. Ia memeluk erat salah satu tiang yang masih berdiri kokoh, seolah mencari kekuatan dari reruntuhan yang tersisa.

“Patudangi jolo nak” (istirahatlah dulu nak Red), ucap salah satu kerabat yang turut hadir, melihat tubuh Hj. Andi Anisah yang tampak lemas dan terguncang. Para tetangga dan kerabat yang hadir ikut merasakan kesedihan mendalam, mereka bergantian memberikan dukungan moral kepada keluarga yang sedang dilanda duka ini.

Kebakaran hebat yang terjadi pada malam Idul Adha yang lalu telah menghanguskan tiga rumah. Kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, sementara dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik.

Bagi Hj. Anisah, kerugian materi bukanlah yang utama, namun kenangan berharga yang telah musnah bersama kobaran api itulah yang paling menyayat hatinya.

Untuk sementara  Hj. Anisah dan keluarga tinggal di rumah sanak keluarga sambil merencanakan pembangunan rumah baru. Meski harus memulai dari nol, semangat untuk bangkit kembali mulai tumbuh di hatinya.

 Hen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page