foto (ist)
KABAR-SATU,SOPPENG — SMPN 1 Watansoppeng kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan budaya literasi murid melalui program inovatif yang menggabungkan teknologi digital dan literasi.
Program tersebut meliputi pemanfaatan buku digital SIBI (Sistem Informasi Buku Indonesia) serta penggunaan peta pikir digital kolaboratif dalam proses pembelajaran guna mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Buku digital ini memudahkan murid untuk mengakses berbagai literatur, baik buku-buku pelajaran maupun bacaan penunjang, tanpa terbatas oleh ketersediaan buku cetak. Murid dapat memilih buku sesuai dengan kompetensi dan minat bacanya. Melalui akses yang mudah dan cepat, murid dapat menjelajahi beragam pengetahuan dengan lebih efisien.
Kepala Sekolah SMPN 1 Watansoppeng, Supriyadi Usman, S.Pd.,M.Pd., mengatakan, penerapan teknologi dalam literasi di sekolah ini merupakan langkah untuk menjawab tantangan zaman digital.
“Kami ingin memastikan murid tidak hanya bisa membaca, tetapi juga berpikir kritis dengan memanfaatkan sumber daya digital. Pemanfaatan Buku digital SIBI salah satu wujud nyata dari usaha kami untuk memperluas akses literasi bagi seluruh murid,” ujarnya.Rabu (16/10/2024).
Selain itu, menurutnya, program literasi SMPN 1 Watansoppeng juga mengintegrasikan penggunaan peta pikir digital kolaboratif sebagai alat pembelajaran Peta pikir digital ini memungkinkan murid untuk bekerja sama dalam memahami dan menganalisis materi bacaan.
” Dengan menggunakan platform digital, murid dapat berkolaborasi dalam menyusun ide-ide, menghubungkan konsep, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis secara visual.”pungkasnya.
Ia menyebut, peta pikir digital kolaboratif ini telah diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, terutama di kelas literasi, di mana murid diajak untuk tidak hanya memahami bacaan secara tekstual tetapi juga menggali makna implisit yang ada di dalamnya.
“Dengan cara ini, murid diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir lebih mendalam dan kreatif.”paparnya,
Program ini mendapatkan sambutan positif dari guru dan murid. Salah satu guru A. Patmawaty mengungkapkan, metode ini sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif murid.
“Mereka jadi lebih semangat belajar karena prosesnya interaktif dan kolaboratif. Murid tidak hanya membaca, tetapi juga aktif berdiskusi dan memetakan pemahaman mereka secara visual,” katanya.
Sementara itu, murid juga merasa diuntungkan dengan penggunaan teknologi ini. Syifa, seorang siswa kelas 8, mengatakan, buku digital memudahkannya dalam belajar.
“Sekarang saya bisa baca buku kapan saja dari HP saya, jadi lebih gampang dan seru belajarnya,” ujar Syifa dengan antusias.
Dengan kombinasi antara teknologi buku digital SIBI dan peta pikir digital kolaboratif, SMPN 1 Watansoppeng terus berupaya meningkatkan literasi murid dengan metode pembelajaran yang adaptif dan inovatif. Program ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam memanfaatkan teknologi demi meningkatkan kualitas literasi dan pendidikan di Indonesia.
Hen/Adr