Jenazah Regang (12)saat hendak di bawah ke rumah duka (foto Ist)
KABAR-SATU,SOPPENG — Suasana duka menyelimuti Desa Goarie, Kecamatan Marioriwawo terutama rumah keluarga Regang korban terseret arus sungai Minggu kemarin.
Rumah duka kini terasa sepi tanpa kehadiran putra kesayangan mereka. Ribuan kenangan indah bersama Regang kini menjadi saksi bisu kesedihan yang mendalam bagi mereka yang ditinggalkannya.
Warga sekitar, yang biasanya ramai dengan canda tawa anak-anak, kini terdiam dalam kesedihan yang mendalam. Air mata mengalir tiada henti, menyaksikan kepergian sosok yang penuh dengan keceriaan dan kebaikan hati. Mereka saling bersimpati, merangkul satu sama lain dalam usaha menenangkan hati yang terluka.
Sementara itu, di balik pintu rumah, terdengar isak tangis keluarga Regang yang tak dapat terbendung saat jenazah anak umur 12/Tahun ini tiba di rumah duka. Keluarga terlihat hanyut dalam kesedihan yang begitu dalam, meratapi kehilangan yang begitu besar.
Mereka berdoa semoga Regang tenang di sisi Tuhan, dan memohon kekuatan untuk menjalani hari-hari tanpa kehadiran Almarhum.
Di tengah-tengah semua itu, Pemerintah daerah Kabupaten Soppeng juga turut berdiri tegak, menunjukkan solidaritas dan dukungan mereka kepada keluarga yang sedang berduka.
Pesan-pesan belasungkawa terus mengalir, mengingatkan bahwa meskipun dunia terasa begitu gelap, ada sinar harapan yang selalu menyinari dalam kehangatan persaudaraan dan kebersamaan.
Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide mengatakan, mewakili pemerintah Daerah Soppeng mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya anakda Regang.
Ia berharap.semoga Almarhum di ampuni segala dosanya dan diberikan tempat yang layak di sisiNya.
“Semoga Almarhum anakda Regang diberi kedamaian di alam yang baru, dan semoga keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan untuk melanjutkan perjalanan hidup ini,”katanya Selasa (4/6/2024)
Hen