foto (ist)
KABAR-SATU,MAROS — Dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2024 yang dipusatkan di Kabupaten Maros, Kementerian Sosial Republik Indonesia menyerahkan santunan kepada 24 korban bencana alam pohon tumbang yang terjadi di Desa Mattabulu, Kabupaten Soppeng.
Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, secara simbolis menyerahkan santunan kepada perwakilan korban dan ahli waris. Bencana yang terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang tersebut telah mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 14 orang mengalami luka-luka. Ahli waris korban meninggal dunia masing-masing menerima santunan sebesar Rp15.000.000, sedangkan korban luka-luka menerima bantuan Rp5.000.000 per orang.
Penyerahan bantuan di Kabupaten Maros ini juga dihadiri perwakilan dari 11 kabupaten lainnya yang turut menerima bantuan serupa. Bupati Soppeng, A. Kaswadi Razak melalui Kepala Dinas Sosial Kabupaten Soppeng, Taufik Ramli, telah memastikan pengajuan data korban bencana dari Desa Mattabulu dilakukan secara komprehensif kepada Kementerian Sosial.
“Bantuan ini merupakan hasil koordinasi intensif dan kerja keras tim Dinas Sosial. Bupati A. Kaswadi Razak sangat memperhatikan nasib warganya, dan kami berupaya maksimal mewujudkan keadilan sosial bagi para korban,” kata Taufik Ramli Jum,at 920/12/2024).
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dalam beberapa bulan ke depan.
“Momentum HKSN ini mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi bencana. Saya mengajak semua pihak untuk waspada dan siaga, terutama mengingat musim hujan dan angin kencang yang dapat berdampak serius,” ujarnya.
Agus Jabo Priyono juga menuturkan pentingnya nilai-nilai kesetiakawanan sosial sebagai modal menghadapi tantangan bencana di masa mendatang.
“Solidaritas harus tetap menjadi kekuatan utama kita sebagai bangsa. Seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat saling mendukung, membantu, dan bekerja sama untuk meminimalkan risiko bencana di wilayah masing-masing,”punkasnya.
**
