Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, H. Afdal, S.Ag, MM,(foto ist)
KABAR-SATU,SOPPENG — H. Afdal, S.Ag, MM, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, membuktikan bahwa perjalanan karier yang cemerlang dimulai dari mimpi sederhana seorang anak yang bercita-cita menjadi guru. Pria kelahiran Ujung Pandang, 23 Oktober 1972 ini kini memimpin salah satu instansi penting di Kabupaten Soppeng setelah melalui perjalanan panjang selama lebih dari satu dekade di Kementerian Agama.
Di temui di ruang kerjanya Selasa (29/7/2025) sosok lulusan magister manajemen ini menceritakan bagaimana cita-citanya berkembang secara berangsur seiring dengan perkembangan hidup dan kesempatan yang datang.
“Sejak SD, saya bercita-cita ingin menjadi guru. Namun ketika masuk pesantren, saya mulai berpikir ingin menjadi kiai. Ketika masuk Aliyah, saya berpikir bisa menjadi dosen atau kiai,” kenangnya.
Perubahan arah hidup mulai terjadi ketika Afdal memasuki jenjang perguruan tinggi dan aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Dunia politik mulai menarik perhatiannya, terutama setelah ia dipercaya menjadi Ketua Pilar Pemuda Golkar Sulawesi Selatan pada tahun 2009. Suami dari Hasniati dan ayah dari dua orang anak ini sempat menaruh ambisi besar di dunia politik.
“Setelah selesai kuliah dan sempat menjadi ketua Pilar Pemuda Golkar Sulsel di tahun 2009, di situ saya bercita-cita menjadi anggota DPR, gubernur atau bupati. Tetapi dalam perjalanan, ada peluang untuk masuk di Kementerian Agama. Saya mencoba uji nyali dengan mendaftar dan alhamdulillah akhirnya lolos,” ungkap ayah dari Dalilul Falihin dan Azaliyah Azzahrah ini.
Latar belakang keluarga yang kental dengan dunia pendidikan ternyata turut membentuk karakter dan pilihan hidup Afdal. Ibunya merupakan seorang guru agama di sekolah dasar pemerintah Kota Makassar, sementara ayahnya juga berprofesi sebagai guru di salah satu Madrasah Aliyah di Makassar, meskipun berlatar belakang pendidikan hukum. Lingkungan keluarga yang mendukung pendidikan ini memberikan fondasi kuat bagi perjalanan kariernya di kemudian hari.
Perjalanan karier Afdal di Kementerian Agama dimulai pada 30 Desember 2002 sebagai cpns formasi penghulu dan ditugaskan di kabupaten pangkep tepatnya di kecamatan Tondong tallasa yaitu kantor urusan Agama ( KUA) daerah terdalam pegunungan pangkep yang berbatasan dengan kabupaten Bone, tahun 2005 di mutasi ke kantor Kemenag pangkep, dan pada tahun 2006 di promosi menjadi kepala KUA kecamatan Liukang Kalmas sebuah pulau yang posisinya terluar dari induk ibu kota kabupaten yang berjarak 293 km dan berbatasan dengan selat makassar dekat batu licin, tahun 2012 di mutasi ke kantor wilayah Kemenag sulsel sebagai staf Umum Kanwil Agama Provinsi Sulawesi Selatan dan diberi tanggung jawab khusus untuk menangani security dan cleaning servis, Dalam waktu yang relatif singkat, tepatnya pada 1 Februari 2013, ia dipindahkan menjadi Pelaksana dalam lingkungan Kantor Kemenag Kota Makassar.
Kepercayaan pertama untuk memimpin datang pada 2 April 2013 ketika ia ditunjuk sebagai Kepala KUA Kecamatan Tamalate. Pengalaman memimpin di tingkat kecamatan ini memberikan bekal berharga bagi Afdal untuk memahami kebutuhan masyarakat secara langsung dan mengasah kemampuanya untuk mencari Solusi terbik demi mencapai tujuanya.
Jejak kepemimpinannya terus berkembang dengan perpindahan ke Kepala KUA Kecamatan Ujung Tanah pada 1 Maret 2017, sebelum kemudian menjabat sebagai Penghulu KUA Kecamatan Rappocini pada 15 Juli 2019. Setiap posisi yang dijalaninya memberikan pengalaman dan wawasan baru dalam mengelola urusan keagamaan masyarakat.
Karier strukturalnya semakin menunjukkan tren positif ketika ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kota Makassar pada 18 Maret 2020. Posisi ini memungkinkannya untuk terlibat langsung dalam pengembangan pendidikan keagamaan di tingkat yang lebih luas.
Puncak karier Afdal tercapai pada 13 Juni 2022 ketika ia ditunjuk sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, posisi yang masih diembannya hingga saat ini. Jabatan ini memberikannya kesempatan untuk mengimplementasikan visi dan misinya dalam memajukan kehidupan beragama di Kabupaten Soppeng.
Prestasi Afdal dalam perjalanan kariernya tidak lepas dari nilai-nilai yang ditanamkan sejak masa pendidikan di pesantren. Pria yang pernah masuk 10 besar dalam lomba KUA teladan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan mengikuti lomba KUA teladan tingkat nasional assessment penataan jabatan administrasi ini mengaku sangat terkesan dengan pesan dari Anre Gurutta Ambo Dalle.
“Waktu di pesantren yang terkesan adalah pesan Anre Gurutta Ambo Dalle: ‘Pekerjaan paling mulia di mata Tuhan adalah tenaga pendidik,'” kenang Afdal.
Pesan tersebut seolah menjadi kompas yang mengarahkan setiap langkah dalam berkarier, meskipun cita-citanya mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman dan kesempatan yang ada
Sebagai pemimpin Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, Afdal bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Pengalaman panjang yang dimilikinya, mulai dari tingkat pelaksana hingga posisi puncak, memberikan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan dalam pelayanan keagamaan.
“Setelah masuk di Kementerian Agama dan terbiasa memimpin organisasi, maka di situ juga lahir keinginan memimpin di struktur Kementerian Agama,” ungkapnya.
Perjalanan hidup Afdal membuktikan dengan dedikasi, kerja keras, dan pegangan pada nilai-nilai luhur, seseorang dapat mencapai puncak karier sambil tetap mengabdi kepada masyarakat. Hakikat untuk mengabdi melalui pendidikan dan keagamaan tetap menjadi benang merah dalam seluruh perjalanan hidupnya, menjadikannya teladan bagi generasi muda yang memiliki cita-cita tinggi namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan pendidikan.
Penulis ; Henrik