Daerah

Penyandang Disabilitas yang Keliling Indonesia Tiba di Soppeng

2
×

Penyandang Disabilitas yang Keliling Indonesia Tiba di Soppeng

Sebarkan artikel ini

Bibit Wahyudianto (56) Penyandang Disabilitas yang berkeliling Indonesia

KABAR-SATU, SOPPENG – Bibit Wahyudianto (56), Penyandang Disabilitas yang berkeliling Indonesia, kini telah tiba di Kabupaten Soppeng.

Bibit tiba di kota Soppeng pada Jumat 6 Desember 2019 kemarin dan berencana tinggal hingga 9 Desember mendatang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sidrap.

Selama di Soppeng, bibit memilih menginap di Masjid At Taqwa Aspol, Jalan Wijaya, Watangsoppeng.

Sebelum tiba di soppeng, bibit mengaku telah berkeliling ke sejumlah daerah lain di Sulawesi Selatan, seperti Pare Pare, Barru, Pangkep, Maros, Makasar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, dan Wajo.

Pria asli Blitar Jawa Timur inipun berharap sebelum kembali berkeliling daerah, dirinya bisa bertemu dengan Bupati Soppeng, A.Kaswadi Razak.

“Tujuan saya masih tetap sama, berkeliling indonesia untuk mengkampanyekan dan memperjuangkan hak hak penyandang disabilitas” tuturnya, Sabtu (7/12/2019).

Diceritakan bibit, dirinya sudah memulai aksi keliling Indonesia ini sejak tahun 2018, dan bibit menyebut tidak menargetkan sampai kapan aksi keliling Indonesia-nya ini akan dilakukan.

Daerah seperti Jawa Timur, Jawa barat, Jawa tengah, Lampung, Palembang, Jambi, Padang, Pekanbaru, Medan, Banjarmasin, dan Samarinda tercatat telah didatangi oleh bibit hanya dengan menggunakan sebuah sepeda motor roda tiga yang terkadang juga digunakannya sebagai tempat untuk tidur dan shalat.

“Biasanya jika melintas pulau, motor saya naikkan ke Kapal Feri, dan untuk lokasi yang saya kunjungi biasanya disesuaikan dengan kondisi jalannya, biasanya saya menghindari jalanan yang menanjak mengingat kondisi tubuh yang tidak mendukung” ujar bibit.

Selama perjalanannya melintasi setiap daerah di Indonesia, bibit mengaku tak pernah mendapat perlakukan diskriminatif dari warga, justru banyak warga yang selama perjalanan yang membantunya.

“Dari perjalanan ini saya belajar bahwa masyarakat kita masih ramah kepada kami para penyandang disabilitas” tandas Bibit. (id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *