Foto (dok)
KABAR-SATU, WAJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menggelar Penganugerahan Perangkat Daerah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Berkinerja Terbaik Tahun 2020 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (16/8/2021).
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi pegawai dengan memberikan reward and punishment. Termasuk pada penganugerahan kali ini.
“Kepada perangkat daerah dan ASN yang mendapat reward tersebut diharapkan ke depannya dapat dipertahankan atau ditingkatkan. Dan kepada perangkat daerah yang belum berhasil, jangan berkecil hati, hasil evaluasi tersebut harus dijadikan motivasi untuk lebih baik di masa yang akan datang,” kata Amran Mahmud.
Penganugerahan ini, lanjutnya, bertujuan meningkatkan motivasi kerja pegawai. Selain itu, dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan program tiap tahunnya.
“Kita tidak ingin pelaksanaan sub-kegiatan, kegiatan, dan program berakhir setiap tahun tanpa ada ukuran keberhasilan yang jelas. Terutama mengenai sejauh mana kontribusinya terhadap pencapaian target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” ujarnya.
Dikatakanya, sekarang ini tengah dihadapkan dengan tantangan berat, yaitu pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak 2020. Imbasnya, diharuskan mengadakan refocusing anggaran sehingga berdampak kepada target yang telah disepakati dalam RPJMD 2019-2024.
“Itulah mengapa tahun ini kita mengadakan penyesuaian-penyesuaian melalui perubahan RPJMD. Namun, kita tetap berkomitmen untuk memprioritaskan belanja publik dari pada belanja aparatur. Untuk itu, aparatur harus dapat memahami kondisi kita saat ini sehingga motivasi kerja tetap terjaga dengan baik,”pungkasnya.
Menurutnya, terkhusus kepada para ASN Wajo, Amran Mahmud menegaskan sumber daya terpenting di samping personel, sarana, dan prasarana, adalah anggaran.
“Saudara diberikan anggaran setiap tahunnya untuk menjalankan tugas dan fungsi saudara. Untuk itu harus mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.
“Kita tidak lagi bekerja asal selesai atau yang penting ada output-nya. Saat ini kita mengusung budaya organisasi berorientasi hasil atau outcome. Artinya, bahwa anggaran tersebut harus memiliki manfaat baik langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat,”tambahnya.(Hen/Tbr/Hms)












