Daerah

Banjir Rusak Lahan Pertanian di Soppeng, Bupati Turun Tangan Normalisasi Lahan

83
×

Banjir Rusak Lahan Pertanian di Soppeng, Bupati Turun Tangan Normalisasi Lahan

Sebarkan artikel ini

KABARA-SATU, SOPPENG — Perubahan cuaca ekstrim akibat fenomena La Niña yang menyebabkan curah hujan tinggi berdampak besar bagi masyarakat Kabupaten Soppeng.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Soppeng menyebabkan banjir yang meluap, menghancurkan infrastruktur pertanian, khususnya di lahan persawahan. Arus sungai yang sangat deras membawa serta sedimen material berupa pasir, lumpur, kerikil, dan batu, yang merusak hamparan sawah.

Mirisnya, banyak pematang sawah yang hilang terbawa arus, sehingga petani kesulitan menandai batas lahan mereka.

Salah satu wilayah yang sangat terdampak adalah Kelurahan Salokaraja. Di sana, dua kelompok tani mengalami kerugian besar.

Kelompok Tani Salokaraja yang mengelola lahan seluas 70 hektare dan Kelompok Tani Labawi dengan luas 40 hektare terpaksa melihat lahan mereka yang sudah tertanami padi tertutup lumpur sedimen.

Menanggapi situasi darurat ini, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak langsung turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan dan memberikan solusi.

Kita Kaswadi, Pemerintah daerah menurunkan alat berat berupa ekskavator untuk mengangkat sedimen lumpur dan material lainnya, serta membangun kembali pematang sebagai tanda batas kepemilikan lahan.

“langkah ini adalah wujud nyata dari tekad pemerintah daerah dalam melindungi petani dan menjaga ketahanan pangan serta swasembada pangan yang berkelanjutan,kataya Sabtu (28/12/2024).

Kecepatan respon dari pemerintah ini mendapat apresiasi besar dari para petani.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan tindakan cepat yang dilakukan oleh Bupati Soppeng. Ini sangat membantu kami yang memiliki keterbatasan permodalan untuk memperbaiki lahan. Kami berharap setelah normalisasi ini, lahan kami bisa kembali ditanami padi yang sebelumnya gagal,” ujar salah satu petani di Salokaraja.

Selain Bupati, Lurah Salokaraja, Penyuluh Pertanian Lapangan, serta kelompok tani dan masyarakat setempat turut serta membantu dalam proses normalisasi lahan.

**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *