foto (dok)
KABAR-SATU,SOPPENG –— Sosok muda Anarchie A Bakti anggota DPRD Sulaweso Selatan membuktikan tekadnya terhadap demokrasi partisipatif melalui serangkaian kegiatan reses yang intens di wilayah Soppeng-Wajo. Senin malam (2/12/2024).
Legislator muda Fraksi Demokrat ini menunjukkan kepiawaian dalam menerjemahkan mandat konstituen melalui pendekatan personal dan strategis.
Melalui reses masa sidang I yang digelarnya di Desa Kampiri, Kecamatan Citta, serta desa Soga Kecamatan Marioriwawo. Bakti tidak sekadar melakukan rutinitas politik belaka, melainkan menghadirkan ruang dialogis yang substantif dengan masyarakat. Kehadiran ratusan warga dalam acara tersebut menandakan antusiasme publik terhadap perwakilan politiknya.
Dalam konteks genealogi politiknya, Anarchie A Bakti berhasil menembus parlemen setelah meraih suara terbanyak kedua, menggantikan Selle KS Dalle yang mundur untuk berkompetisi dalam pilkada. Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan representasi kepercayaan konstituen terhadap kapasitas politiknya.
Fokus politiknya yang strategis terlihat dari usaha untuk memperjuangkan infrastruktur kritis, khususnya sarana jalan provinsi dan akses pertanian.
Kritiknya terhadap pengalihan anggaran ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengakibatkan terpotongnya alokasi anggaran daerah menunjukkan sikap kritis dan concern terhadap kebijakan makro.
“Amanah ini akan saya emban dengan sebaik-baiknya untuk memperjuangkan kebutuhan dan aspirasi demi kesejahteraan masyarakat Soppeng-Wajo,” tegasnya,
Isu strategis seperti keterbatasan akses air bersih, jalan jembatan dan bak air minum, serta drainase yang disampaikan warga, misalnya oleh Ida Pirang dari Kampiri, menjadi potret konkret kebutuhan masyarakat yang memerlukan intervensi kebijakan.
Sementara di Desa Soga Masyarakat berharap perbaikan jembatan gantung kessi, jaringan telpon masih minim serta beberapa pekerjsan jalan tani.
Menyikapi hal tersebut Bakti sapaan akrab politis muda ini berrjanji akan mengawal aspirasi Masyarakat serta memperjuangkan demi untuk kepentingan bersama.
Hal ini menunjukkan Anarchie A Bakti tidak sekadar menjadi politisi struktural, melainkan berupaya menjadi artikulator kepentingan rakyat.
Dalam konteks demokrasi, langkah Anarchie A Bakti dapat dinilai sebagai praktik representasi politik yang responsif dan bertanggung jawab, di mana proses penjaringan aspirasi tidak sekadar prosedural, melainkan substantif dan bermakna bagi pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Hen