Politik

Golkar Soppeng di Ambang Perpecahan, Absensi Massal Anggota Dewan Gagalkan Pengesahan RPJMD

×

Golkar Soppeng di Ambang Perpecahan, Absensi Massal Anggota Dewan Gagalkan Pengesahan RPJMD

Sebarkan artikel ini

Anggota DPRD Soppeng Andi Takdir Akbar Singke (foto ist)

KABAR-SATU, SOPPENG – Ketidakhadiran mayoritas anggota Fraksi Partai Golkar dalam sidang paripurna pengesahan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng, Jumat (20/6/2025), memicu spekulasi kuat bahwa Partai Golkar Soppeng kini berada di ambang perpecahan internal.

Absensi massal tersebut bukan sekadar ketidakhadiran biasa, melainkan dipandang sebagai manuver politik untuk mengirimkan pesan kepada Bupati Soppeng Suwardi Haseng, yang ironisnya juga merupakan kader Golkar. Dengan tidak hadir, para anggota dewan dari Fraksi Golkar secara efektif menunjukkan dugaan ketidaksetujuan terhadap isi RPJMD sekaligus mempertanyakan kepemimpinan Bupati secara keseluruhan.

Anggota DPRD Soppeng Andi Takdir Akbar Singke (ATAS) membenarkan kegagalan pengesahan RPJMD akibat tidak terpenuhinya kuorum saat dikonfirmasi Wartawan Minggu (22/6/2025). Menurutnya, rapat yang seharusnya digelar pada 23 Juni dimajukan ke 20 Juni karena kesibukan Bupati yang harus menghadiri kegiatan di Kementerian Pertanian bersama Gubernur dan Bupati se-Indonesia.

“Kemarin pengesahan RPJMD sudah akan dilaksanakan, namun tidak kuorum karena ketentuan penetapan harus dihadiri dua pertiga anggota DPRD. Molornya agenda krusial ini disebabkan murni karena tidak kuorum,” tegas Politisi Demokrat ini.

Yang mengejutkan, seluruh anggota Fraksi Partai Golkar absen total dalam sidang tersebut.

“Saya heran juga karena Suwardi Haseng kader Golkar, namun Partai Golkar tak satupun yang hadir,” ungkap Andi Takdir.

Kejanggalan semakin terasa saat rapat perubahan jadwal digelar. Hanya tiga anggota Fraksi Golkar yang hadir, namun mereka kemudian memilih meninggalkan ruangan.

“Mungkin atau dugaan saya, mereka mendapatkan telepon atau panggilan untuk meninggalkan ruangan,” tambah Andi Takdir.

Kondisi ini memicu prediksi bahwa Suwardi Haseng akan memperkuat kendalinya di internal partai dengan merebut posisi Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng pada Musda yang dijadwalkan awal 2026.

“Kalau kondisinya terus seperti ini, mau tidak mau Suwardi Haseng harus berupaya merebut posisi ketua Partai Golkar Soppeng agar dia punya kendali terhadap arah dan kebijakan partai,” ungkap salah seorang politisi yang sering berkumpul di warung kopi.

Untuk diketahui, Partai Golkar saat ini menempatkan 11 wakil dari total 30 anggota DPRD Soppeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *