Dr. Ir. H. Lutfi Halide. MP foto (ist)
KABAR-SATU,SOPPENG — Di penghujung masa jabatannya yang berakhir setelah lima tahun mengabdi, sosok Lutfi Halide meninggalkan jejak digital yang begitu membekas di hati masyarakat Soppeng. Langkah terakhirnya di kursi wakil bupati diwarnai pencapaian membanggakan dengan keberhasilannya meraih gelar doktor, sebuah prestasi yang mengharukan di pengujung masa pengabdiannya.
Air mata haru mengiringi setiap kenangan yang tersimpan dalam benak masyarakat Soppeng tentang sosok pemimpin yang selalu hadir di tengah mereka. Jejak digital yang tertinggal di berbagai platform media sosial menjadi saksi bisu bagaimana mantan wakil bupati soppeng ke 6 ini menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan ketulusan.
Dalam setiap unggahan foto dan video yang tersebar, terpancar sosok pemimpin yang tak segan turun langsung ke pelosok-pelosok desa. Momen-momen kebersamaannya dengan masyarakat kecil terabadikan dengan sempurna, menggambarkan kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
mantan Staf Khusus Kementerian Pertanian Republik Indonesia in mengakui dengan penuh kerendahan hati bahwa kesuksesan kepemimpinannya tak lepas dari dukungan sang istri tercinta Nuni Ujiani Natsir. Di balik sosok tegasnya sebagai wakil bupati, ada sosok pendamping setia yang tak lelah mendoakan dan memberi dukungan moral yang tak ternilai.
Selama lima tahun masa jabatannya, berbagai program pembangunan telah berhasil direalisasikan bersama denga bupati Andi Kaswadi razak. Namun yang lebih membekas adalah cara beliau memimpin dengan hati, mendengarkan setiap keluhan masyarakat dengan penuh empati, dan berusaha memberikan solusi terbaik.
Gelar doktor yang diraihnya di penghujung masa jabatan seolah menjadi kado perpisahan yang indah. Prestasi ini membuktikan bahwa di tengah kesibukan sebagai wakil bupati, beliau tetap mementingkan pengembangan diri demi memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Masyarakat Soppeng kehilangan sosok pemimpin yang selama ini menjadi teladan. Berbagai ungkapan duka dan terima kasih membanjiri media sosial, menunjukkan betapa lelaki kelahiran 19 September 1959 silam ini telah meninggalkan kesan mendalam di hati masyarakat.
Program-program yang diinisiasinya selama menjabat akan terus dikenang sebagai warisan berharga bagi Soppeng. Meski tak lagi menjabat, semangat pembangunan yang ditanamkannya akan terus hidup dalam pembangunan Soppeng ke depan.
Di mata para staf dan rekan kerjanya, Lutfi Halide dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan selalu mengedepankan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinannya yang mengayomi telah menciptakan atmosfer kerja yang harmonis di lingkungan pemerintahan.
Memasuki masa purna tugas, mantan Kepala Dinas Pertanian dan TPH Sulawesi Selatan ini meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah yang masih perlu diselesaikan oleh penerusnya. Namun fondasi yang telah dibangunnya selama lima tahun terakhir akan menjadi pijakan kokoh bagi pembangunan Soppeng selanjutnya.
Dalam sambutannya yang terakhir, beliau berpesan agar semangat membangun Soppeng tetap terjaga. Doa dan harapan masyarakat akan terus menyertai langkahnya meski tidak lagi berada di kursi wakil bupati.
Di penghujung masa pengabdiannya, mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Wajo ini menitipkan pesan bahwa pembangunan Soppeng adalah tanggung jawab bersama. Meski kini harus berpisah dengan jabatannya, cinta dan dedikasinya untuk Soppeng akan tetap abadi, meninggalkan jejak kenangan yang tak terlupakan di hati masyarakat.
Penulis ; Henrik