Int.
KABAR-SATU, SOPPENG – Kepala BPBD Soppeng, A.Haeruddin menilai banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Soppeng, khususnya kecamatan Lilirilau dalam satu pekan terakhir ini merupakan banjir terparah sejak tahun 2006.
“Bagaimana air naik dengan begitu cepat dan merendam sejumlah perkampungan di Lilirilau, banjir kali ini bisa dianggap sebagai yang terparah” tutur A.Haeruddin, Kamis (13/6/2019).
Informasi dari BMKG, menurut A.Haeruddin juga telah memperkirakan bahwa di bulan juni ini, wilayah soppeng memang akan terjadi banjir yang melebihi banjir banjir sebelumnya.
“Namun waktu kejadian banjirnya diluar prediksi, karena kami BPBD Soppeng awalnya memperkirakan di akhir bulan, namun justru terjadi di awal bulan, masyarakat pun kaget, karena biasanya air tidak naik segini” ujarnya.
Meskipun menjadi banjir terparah, diungkapkan oleh A.Haeruddin, Tak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
“Sungai Walanae adalah hulu dari kejadian banjir ini, makanya harus ada komitmen untuk memperbaiki bantaran sungai walanae dari empat kabupetan yang menjadi perlintasan sungai”
“Karena perlu diingat, Soppeng itu bukan daerah penyebab banjir, soppeng juga adalah daerah penerima banjir” tandasnya. (id)
