Foto (ist)
KABAR-SATU,TAKALAR — Pengunduran diri Dahlan Jalamang sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Takalar, cukup menghebohkan publik khususnya kalangan aktivis pemuda di Butta Panrannuang.
Pasalnya, Dahlan Jalamang merupakan sosok Kepala BPKAD yang sukses membawa Kabupaten Takalar meraih dan mempertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulsel secara berturut-turut, tahun 2022 dan 2023.
“Kabar pengunduran diri Pak Dahlan Jalamang ini cukup membuat kaget kami. Toh, kenapa dia mundur, padahal kan kalau dilihat-lihat, Pak Dahlan ini cukup berprestasi karena turut andil dalam WTP yang diraih Takalar,” kata salah seorang aktivis pemuda Takalar yang enggan disebutkan identitasnya, saat ditemui disalah satu Warkop di Alun-alun Lapangan Makattang Dg. Sibali, Takalar, Sabtu (29/7/2023).
Mengenai alasan Dahlan Jalamang mundur dari jabatan Kepala BPKAD Takalar karena ingin fokus menyelesaikan kuliah doktoralnya, ia menilai, bahwa alasan tersebut tidak begitu kuat.
“Itu bukan alasan kuat, buktinya dia (Dahlan Jalamang) berhasil membuat Takalar WTP meski masih kuliah tahun lalu. Apa bedanya dengan Pak Sekda, yang juga kuliah. Malahan kuliahnya di Jakarta, bukan di Makassar. Tapi Pak Sekda tidak memilih mundur dari jabatannya,” bebernya
“Kami menduga kemungkinan besar ada tekanan dari atasannya. Karena menurut informasi yang kami dapat, Pak Dahlan ini diancam oleh Sekda dengan temuannya dari APIP. Jika tidak mau mundur, maka temuannya itu akan dilaporkan ke APH,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kinerja Setiawan Aswad selama menjadi Penjabat (Pj) Bupati Takalar yang dinilai tak serius mengurusi roda pemerintahan di lingkup Pemkab Takalar. Sebab, selama kepemimpinannya, sudah dua pejabat eselon II lingkup Pemkab Takalar yang mundur dari jabatannya. Yakni, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rahmawati dan Kepala BPKAD, Dahlan Jalamang.
“Kami minta agar Pak Pj Bupati ini bisa lebih serius urus Takalar, jangan semuanya mau “diatur” oleh orang-orang yang rakus jabatan dan proyek. Kalau begini terus kondisinya, akan banyak kepala dinas yang mundur dari jabatannya,” tandasnya.
Sedangkan Dahlan Jalamang yang dihubungi via telepon WhatshApp, mengaku, pengunduran dirinya dari jabatan Kepala BPKAD Takalar, lantaran ia ingin fokus menyelesaikan kuliah doktoralnya. Bukan karena adanya intervensi atau ancaman dari Sekda Takalar. “Iye betuk, saya sudah masukkan surat pengunduran diri ke Pak Pj Bupati pada tanggal 24 Juli 2023 lalu. Karena saya ingin fokus selesaikan kuliah dulu. Tidak adaji intervensinya Pak Sekda,” akunya.
Sementara itu, Sekda Takalar, Muhammad Hasbi yang dikonfirmasi terkait tudingan tersebut, tidak berhasil. Bahkan, pesan singkat yang dikirimkan via Whatsapp, tidak dibalas.
Terpisah, Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad yang dimintai tanggapan mengenai pengunduran diri Dahlan Jalamang dari jabatan Kepala BPKAD Takalar, menyampaikan agar untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
“Terkait pengunduran Kepala BPKAD, sebaiknya ditanyakan langsung ke yang bersangkutan, apa alasan pengunduran dirinya, dek. Terima kasih,” katanya melalui pesan singkat Whatsapp
.(din)












