Ilustrasi
KABAR-SATU, SOPPENG – Masalah dana menjadi penyebab dari belumnya sejumlah Partai Politik di soppeng menyetor data saksi ke Bawaslu Soppeng.
Ketua DPD PAN Kabupaten Soppeng, A.Agus Wittiri dalam konfirmasinya, Rabu (27/3/2019), mengungkapkan bahwa sangat menyambut positif perihal keinginan Bawaslu Soppeng yang akan melatih para saksi partai yang ditempatkan di TPS, namum banyaknya dana yang akan dikeluarkan untuk mengikutkan para saksi ini dalam pelatihan masih menjadi kendala.
“Untuk mengikuti pelatihan seperti ini, biasanya saksi ini harus diberikan uang saku, minimal Rp 50 Ribu, bayangkan berapa banyak dana yang harus dikeluarkan, sementara TPS di Soppeng ada sekitar 783 dengan saksi minimal satu orang”
“Dan ini baru pelatihan, bukan untuk dana saksi di hari H pemilu nanti, yang bisa mencapai Rp 250 Ribu per saksi” tuturnya.
Lanjut A.Agus, selain masalah dana, komitmen para saksi juga menjadi kendala tersendiri. saksi yang sudah diikutkan pelatihan namun tiba tiba berubah dan memilih menjadi saksi partai lain adalah hal yang paling dikhawatirkan.
“Bagaimana kalau misalnya dia sudah ikut pelatihan dan sudah diberi uang saku, namun tiba tiba beralih menjadi saksi partai lain, kita lagi yang rugi”
“Makanya itu, biasanya kami lebih memilih mencari saksi di H-2 pemilu, untuk menjaga komitmen para saksi ini, kalau sekarang kami memilih, kami khawatirkan justru timbul masalah” tutur Ketua DPD PAN Soppeng ini. (id)
