Foto (dok)
KABAR-SATU,SOPPENG —- Guna mengatasi serangan hama tikus pada Musim Tanam (MT) Oktober 2020 – Maret 2021, dinas pertanian melakukan upaya pengendalian hama di Desa Watu,Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Rabu (30/9/2020).
Kepala Dinas TPHPKP Fajar mengatakan, Hama tikus merupakan salah satu hama utama tanaman padi, kehilangan hasil produksi akibat Watuserangan hama tikus sangat tinggi.
“Usaha untuk mengendalikan tikus sudah banyak dilakukan petani, mulai dari cara fisik, hayati, sanitasi, kultur teknik, mekanik dan kimia. ,”Katanya.
Diakuinya, salah satu metode gerakan pengendalian (gerdal) hama tikus, yang dilakukan di Desa Watu, yakni metode pengumpanan dengan menggunakan Rodentisida jenis Petrocum, yang berbahan aktif Brodifakum dan menggunakan jenis Tiran (Bom tikus).
Dikatakaya, upaya pengendalian dilakukan lebih awal secara bersama-sama dan serentak, mengingat penanaman padi di Desa Watu memang sudah dimulai sejak awal bulan September 2020.
“melalui upaya pengendalian ini diharapkan dapat mengurangi tingkat serangan hama tikus,”paparnya.
Ia mengakui, Respon petani terhadap metode pengendalian melalui pemasangan umpan, dengan menggunakan Rodentisida (Petrocum) dan Tiran sangat tinggi, hal ini ditandai dengan banyaknya petani yang ikut dalam pelaksanaan Gerdal.
“Sifat rodentisida ini bekerja secara perlahan sehingga tikus tidak mengalami jera umpan karena 3-4 hari baru mati akibat dehidrasi,”jelasnya.
Sementara, Kabid tanaman pangan Suhardiman menambahkan, Kegiatan Gerdal tersebut, dipusatkan di Kelompok tani Sawile dan pelaksanaan pengendalian dilakukan di seluruh kelompok tani di Desa Watu.
“Kegiatan Gerdal ini dihadiri oleh, Kasie Pengendalian, Kades Watu diwakili Sekdes, Koordinator BPP Kecamatan Marioriwawo, Kelompok Fungsional BPP, PPL Desa Watu, POPT Kecamatan, Ketua Kelompok tani se Desa Watu dan Anggota kelompok tani Sawile,”tutupnya. (Hen)