Menapak jalan dakwah di bumi barat
KABAR-SATU, SOPPENG, —- Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia menggelar bedah buku “Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat: Biografi Pemikiran Imam Shamsi Ali” karya Lamadi De Lamato.
Aula Pascarjana UMI Lantai 3, Rabu (21/10/2019).
Buku ini mengandung hikmah, pelajaran yang baik dan mendebat dengan cara yang baik. Tiga kaidah itulah yang diajarkan Al-Qur’an (QS. An-Nahl: 125) dalam menyampaikan dakwah dan kebaikan Islam pada masyarakat.
Rektor Universitas Muslim Indonesia, Prof Dr H Basri Modding Msi mengatakan,UMI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah senantiasa memperkaya diri dengan khazanah pemikiran Islam.
Kata dia, hari ini salah satunya, bedah buku biografi Imam Shamsi Ali merupakan buku yang mempromosikan Indonesia dan Islam rahmatan lil ‘aalamiin khas Nusantara selama puluhan tahun di Amerika Serikat.
“Beliau telah membangun citra seorang tokoh warga negara Indonesia dan Islam yang disegani. Beliau bersama Yayasan Nusantara Foundation tengah merintis pembangunan pesantren khas Indonesia pertama di negeri Paman Sam.Buku ini menyajikan pemikirannya yang orisinil tentang keindonesiaan, keislaman dan masa depan dunia”, ungkap Guru Besar Fakultas Ekonomi UMI ini.
Guru Besar Fakultas Ekonomi UMI ini menceritakan,Penulis Buku “Menapak Jalan Dakwah di Bumi Barat”, Lamadi De Lamato mengenang awal pertemuannya dengan Imam Shamsi Ali, yang kemudian dari sanalah ia mengubah hidupnya.
Dikatakanya, saat Lamadi De Lamato merantau di Amerika Serikat, hampir setahun (2018-2019) bekerja dalam tekanan dan makian tiada henti oleh seorang manager.
Akhirnya kata dia, pada Januari 2019 ia (Lamadi De Lamanto Red), memutuskan untuk mengundurkan diri. kemudian tertatih-tatih di tengah kerasnya kota New York. Hingga tiba di Masjid Al-Mamoor, Jamaica Center, milik Komunitas warga Bangladesh.
“beliau disambut marbot Masjid yang sangat ramah. Ia menyebut nama Imam Shamsi Ali, Direktur Masjid Jamaica Center dan.Marbot masjid tersebut membawa ke sebuah rumah Imam Shamsi Ali.,”ujarnya.prof Basri
Disebutkanya, di dalam cerita, sejak awal berkenalan dengan Imam Shamsi Ali, malam itu, kemudian berlanjut dengan perkenan beliau, ia tinggal selama satu minggu dan diajak untuk tinggal di Pesantren miliknya di daerah East Haddam, Connecticute.
“Kesempatan itu di pergunakan untuk berkontemplasi sekaligus membangun kembali rasa percaya diri yang nyaris hilang sebagai seorang aktivis dan juga penulis. Kehadiran buku ini merupakan anugerah dari Allah SWT melalui perantara Imam Shamsi Ali,”katanya prof dalam cerita.
“Buku ini juga merupakan penanda dimulainya karir saya sebagai seorang penulis di luar negeri. Perjalanan saya ini merupakan gambaran awal bagaimana cerminan akhlak (karakter) keislaman Imam Shamsi Ali yang dapat Anda gali lagi dalam buku biografinya”, jelas prof Basri menirukan Lamadi De Lamato. (Hr/Nin)