Metro

Studi Tiru di Tiga Negara, Kadis Dikbud Ungkap Besaran Biaya

8
×

Studi Tiru di Tiga Negara, Kadis Dikbud Ungkap Besaran Biaya

Sebarkan artikel ini

Rombongan Studi Tiru Disdikbud Soppeng (Int)

KABAR-SATU, SOPPENG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Soppeng melaksanakan studi tiru di tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Studi tiru diikuti sebanyak 53 peserta, yang terdiri dari Kepala TK, Kepala Sekolah Dasar, Kepala SMP, Pengawas TK/SD, Guru SD, Komite Sekolah, Pengurus PD II PGRI, Pengusaha dan Mahasiswa UNHAS dan UNM Makassar, dan Pegawai Disdikbud Soppeng.

Peserta studi tiru ini diketahui berangkat sejak tanggal 28 Januari dan direncanakan kembali ke soppeng tanggal 4 Februari 2020.

Kadis Dikbud Soppeng, Muhammad Aziz dalam konfirmasinya menyebut kegiatan studi tiru akan berlangsung selama 8 hari dengan rincian, tiga hari di Malaysia, dua hari di Singapura, dua hari di Brunei, dan dua hari untuk perjalanan.

“Tiap peserta dikenakan biaya Rp 9 juta yang sudah include dengan paspor, anggaran yang digunakan berasal dari biaya mandiri peserta studi tiru sendiri” tutur Muhammad Aziz, Kamis (30/1/2020).

Pemilihan tiga negara yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei dalam studi tiru ini sendiri dijelaskan Aziz karena ketiga negara tersebut memiliki perkembangan pendidikan yang sangat baik dan bisa menjadi contoh.

Singapura misalnya, Perkembangan pendidikannya menurut Kepala Disdikbud Soppeng ini sangat melaju cepat, Sains dan Teknologi IT-nya tak terkalahkan di Asia Tenggara.

“Begitu pun dengan Malaysia, jika pada tahun 60 an model manajemen pendidikannnya berkiblat ke Indonesia, dengan banyaknya guru indonesia yang ditugaskan mengajar ke Malaysia, namun sekarang Malaysia sudah berbenah diri dengan menugaskan guru gurunya belajar ke luar negeri, Malaysia sudah berjaya dengan konsep manajemen Pendidikan, Istiqamah, Integritas dan Komitmen pada aturan (Regulasi Pendidikan)”

“Sementara Brunei Darussalam, Memperkuat manajemen pendidikannya sesuai dengan karakter bangsanya, berjuang, berilmu dan berjaya dengan berkah Allah, termasuk model pendidikan gratisnya kepada anak bangsanya” ujar Muhammad Aziz. (id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *