Metro

Pembagunan KA Butuh Rp 2.9 Triliun, Hingga Beroperasi

21
×

Pembagunan KA Butuh Rp 2.9 Triliun, Hingga Beroperasi

Sebarkan artikel ini

Sekretaris Ditjen Perkeretaapian Zulmafendi Mewakili Kemenhub Serahkan Pembayaran Perdana Pembebasan Lahan.

KABAR-SATU, MAKASSAR —- Salah satu project strategis nasional yang terletak di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, pembangunan Kereta Api yang sudah sampai pada tahap pembebasan lahan yang dimulai dari Kabupaten Maros.

Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, diwakili oleh Zulmafendi, Sekretaris Ditjen Perkeretaapian mengatakan, saat ini mulai di lakukan pembayaran pembebasan lahan, untuk kepentingan proyek pembangunan jalur KA Makassar – Parepare di segmen Pangkep-Maros.

Di katanya, tiga bidang tanah di Kabupaten Maros tersebut seluas 1.315 m2 dan sudah dibayarkan senilai Rp 844.242.000.

“Jumlah bidang yang akan dibebaskan untuk kepentingan pembangunan kereta api sebanyak 839 bidang di Kabupaten Maros dan 2034 bidang di Kabupaten Pangkep,”katanya.

Ia menyebutkan, total ada 32 bidang di Kabupaten Maros dan 1375 bidang pengajuan ke proses konsinyasi di Pengadilan Negeri masing-masing kabupaten, yang dimediasi oleh sebuah lembaga independen, dalam hal ini Apresa terkait jumlah uang ganti pembebasan lahan.

“Sejauh ini sudah ada tiga dari 16 Paket konstruksi di segmen tersebut, namun telah dimulai pelaksanaannya di Kabupaten Pangkep dan Maros,”ujarnya.

Jadi kata dia, selanjutnya tersisa 26 bidang pembebasan lahan jalur siding track ke pelabuhan Garongkong di KabupatenBarru, sudah dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pembangunan di Kabupaten Barru.

Ia menyebutkan, Setelah Ground Breaking pada 2017 lalu oleh Gubernur Sulawesi Selatan periode Syahrul Yasin Limpo, bahkan sudah 3 kali dikunjungi oleh presiden Jokowi, progres pembangunan fisik sudah rampung sebesar 77 persen,

Diakuinya, adapun kendala pembebasan lahan sebelumya, disinyalir karena banyaknya gosip seputar proyek Perkereta Apian tersebut.

Kendala kita selama ini masih seputar harga bidang lahan, dimana masih ada masyarakat yang kurang memahami pentingnya memiliki alat transportasi yang belum dimiliki Sulsel yakni Kereta Api ” paparnya.

Ia melanjutkan, adapun total dana yang dibutuhkan untuk project ini adalah sebesar Rp2.9 Triliun,hingga beroperasi.

“Untuk alat -alat dalam hal ini mesin kereta belum bisa dipastikan apakah dari KAI atau Kereta Api impor,”sebutnya.

Sementara sambungnya, anggaran yang dibutuhkan Pangkep untuk pembebasan lahan yakni Rp251.379.989.800 Miliar dan khusus Maros sebesar Rp115.389.374.000 Miliar. (Hr/Nin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *