Pembina LBH Phnisi Indonesia Masran Amiruddin SH.,MH
KABAR-SATU MAKASSAR, — Mutasi yang dilakukan oleh Walikota makassar Danny pomanto terhadap ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) beberapa waktu lalu, mendapat sorotan dari LBH Pinisi Indonesia.
Menurut Pembina LBH Phnisi Indonesia Masran Amiruddin SH.,MH kebijakan yang diambil oleh Walikota Makassar sangat tergesa-gesa dan bisa jadi sangat buru-buru, apa lagi hal tersebut dilakukan diakhir masa jabatannya.
“wajar jika banyak pihak mempertanyakan sikap dari mantan Walikota Makassar yang tiba-tiba melakukan mutasi besar-besaran diakhir masa jabatannya,”katanya.
Menurutnya, hal tersebut adalah hak dari seorang Pemerintah Daerah. Namun, tindakan tersebut diluar dari kebiasaan yang ada, karena tindakan memutasi ASN dilakukannya di akhir masa jabatanya.
“memutasi ASN tersebut di duga ada unsur politik didalamnya, apa lagi diketahui adanya beberapa ASN yang dilantik belum memenuhi syarat sebagaimana yang diungkap dibeberapa media,” kata Masran Amiruddin Jumat (10/5/2019).
Ia mengatakan, sebelumnya, diungkap oleh LSM Perak Sulsel melalui Ketuanya, Adiarsa beberapa waktu lalu, bahwa diketahui ada beberapa Kepala Sekolah yang lengser berstatus (nonjob) belum mendapat SK pergantian, hingga masa jabatan. Selain SK pergantian ada pula yang mendapat posisi menjadi Kepala Sekolah namun belum pernah mengikuti cakep serta tidak memikirkan Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS).
Mengenai polemik yang ada, Masran Amiruddin juga meminta kepada pihak berkepentingan untuk segera melakukan pengkajian ulang terhadap ASN yang dilantik di akhir masa jabatan Walikota Makassar, khususnya terhadap ASN yang dianggap belum memenuhi syarat.
“bila mana hal tersebut dibiarkan maka bisa menjadi masalah baru pasca terjadinya mutasi dan pelantikan ASN setelah masa jabatan Walikota Makassar Berakhir,”kuncinya. (Hr/Hj)