Metro

Kenakalan Agen, Pangkalan, dan Pengecer Jadi Sebab Kelangkaan Gas di Soppeng

342
×

Kenakalan Agen, Pangkalan, dan Pengecer Jadi Sebab Kelangkaan Gas di Soppeng

Sebarkan artikel ini

Ilustrasi

KABAR-SATU, Soppeng – Kadis Koperindag Kabupaten Soppeng, Andi Makkaraka mengungkapkan bahwa Kenakalan Agen, Pangkalan, dan Pengecer menjadi penyebab utama dari kelangkaan gas yang saat ini menjadi masalah tersendiri di Kabupaten Soppeng.

Dalam pernyataannya, Kamis (23/8/2018). Andi Makkaraka mengungkapkan bahwa tidak bisa memungkiri pelanggaran pelanggaran yang sering dilakukan oleh para agen dan pangkalan.

“Sederhananya begini, Pertamina menjual gas ke Agen itu harganya Rp 11.550, Agen menjual ke Pangkalan dengan harga Rp 14.000, dari Pangkalan ke Pengecer atau masyarakat harga gas itu Rp.16.000, namun sayang alur ini yang sering dilanggar”

“Saat ini kita di soppeng memiliki 5 Agen Resmi dan 265 Pangkalan Resmi, jika sesuai aturan harusnya kelima agen ini hanya bisa mendistribusikan gas ke 265 pangkalan saja, namun fakta nya dilapangan ada Agen yang juga mendistribusikan gas ke Pangkalan tidak resmi atau bahkan langsung ke pengecer atau masyarakat, tindakan yang tentunya melanggar aturan, karena tidak sesuai dengan prosedur” ungkapnya.

Pun halnya dengan pemilik pangkalan yang menurut Andi Makkaraka sering juga melanggar aturan main dengan menjual gas seenaknya saja.

“Ada juga pangkalan yang biasa menjual ke para pengecer seperti pedagang warung makan, dengan langsung memberikan lima gas elpiji tanpa berpikir bagaimana kedepannya, hal ini tentunya merugikan bagi masyarakat lainnya yang juga membutuhkan, karena para pedagang ini sebenarnya hanya butuh satu tapi justru diberikan lima, inikan tidak betul sebenarnya”

Sementara itu untuk para pengecer atau masyarakat pembeli gas, Kadis Koperindag ini lebih menyoroti perilaku masyarakat petani yang sering menggunakan gas untuk pompanisasi.

“Dengan alasan kemarau, banyak juga masyarakat khususnya petani yang menggunakan gas ini untuk pompanisasi untuk keperluan persawahan mereka” pungkasnya.

(Idam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *