KABAR – SATU, JAKARTA —- Indonesia sebagai bagian dari keanggotaan Inter-Parliamentary Union(IPU) diamanatkan untuk menyelenggarakan kegiatan Parlemen Remaja, sebagai wahana Pendidikan Demokrasi.
Anggota DPR RI Konisi VII Andi Yuliani paris menilai, Program tahunan DPR RI yang akan terlaksana ke 7 kalinya pada 15 sepetember mendatang, tentunya perlu terus dilaksanakan.
Agar menurut wakil rakyat Dapi 2 sulsel ini, mampu menghasilkan para remaja/pemuda, yang memiliki pemahaman terkait demokrasi, proses perpolitikan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan proses kinerja di DPR RI.
Selain itu, mampu memberi ruang bagi remaja, untuk menyuarakan aspirasinya dan mengemukakan pandangan serta pemikiran kritisnya tidak hanya yang terkait masalah perpolitikan dan demokrasi.
Tak hanya itu kata AYP, remaja juga bisa menyuarakan terkait isu actual yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Sesuai dengan tema dari kegiatan Parlemen Remaja 2019 yaitu “Remaja Peduli Lingkungan: Cinta Bumi, Cinta Lingkungan”
“tentunya sangat relevan dengan permasalahan Lingkungan Hidup yang dihadapi oleh bangsa saat ini. Masalah lingkungan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. “kata wanita lulusan S2 Regional Planning and Management, Dortmund University Jerman ini, Jum,at (6/9/2019) melalui pesan WhasApp.
Politisi Partai Amanat Nasional ini menyebutkan, masalah lingkungan muncul karena semakin hari bumi yang kita anggap sebagai “rumah kita” saat ini mulai tampak sebagai tempat pembuangan sampah yang besar, Berbagai macam bentuk eksploitasi terhadap alam dilakukan dengan tidak bertanggung jawab, seperti pembakaran hutan dalam skala yang sangat besar.
Serta sambunya, penebangan pohon secara sembarangan, sampah yang menumpuk dan penagkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan habitat ikan itu sendiri.
“Tindakan tersebut tanpa disadari manusia sedang menghancurkan peradabannya sendiri. Banyak orang melakukan eksploitasi terhadap alam hanya demi mengeruk keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak apa yang kana terjadi ke depannya,”ujar lulusan S3, Administrasi Publik dan Manajemen Pemerintahan, Universitas Hasanuddin, Makassar itu.
Wanita berhijab kelahiran jakarta 1961 silam ini berharap, Parlemen Remaja 2019 tersebut, dapat memunculkan pemikiran orisinil dari para remaja yang dapat berkontribusi bagi penanganan permasalahan lingkungan, yang dihadapi saat ini.
“Semoga apa yang kita diskusikan hari ini dapat berguna sebagai wujud dari tugas konstitusional kita demi Keadilan serta lingkungan hidup yang lebih baik untuk masyarkat Indonesia,” tutup lulusan Institut Pertanian Bogor ini. (**)