Ilustrasi
KABAR -SATU,TAKALAR — Dugaan ada permainan dan pengaturan sejumlah paket terkait pengadaan dan lelang sejumlah paket proyek di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, kini semakin mencuat.
Permainan dan pengaturan paket proyek tersebut diduga kuat di kendalikan dua oknum pejabat eselon 2 Pemkab Takalar, yang disinyalir merupakan orang dekat Penjabat (Pj) Bupati Takalar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber yang di percaya mengungkapkan dan mengakui, jika kedua oknum tersebut kerap mengintervensi pengadaan paket proyek yang ada di OPD.
Ironisnya,salah satu oknum pejabat eselon 2 dikabarkan mendatangi salah satu Bidang di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Takalar pada tanggal 27 April 2023 lalu, untuk mengambil “fee” proyek.
“Hampir semua pejabat, baik itu kepala dinas, kepala bidang maupun PPK di OPD lingkup Pemkab Takalar sudah tahu siapa kedua oknum pejabat eselon 2 itu. Sebut saja di Dinas Perhubungan (Dishub) Takalar, di sana itu ada paket proyeknya si oknum itu. Termasuk Dinas Kesehatan, Dinas PU, Dinas Pendidikan dan RSUD Takalar,” ungkap sumber yang enggan namanya disebut Rabu (3/5/2023) malam.
“Apalagi, keduanya pernah satu sekolah kedinasan dengan pak Pj Bupati Takalar. Jadi kedekatan inilah yang mereka manfaatkan untuk memuluskan niat jahat mereka untuk mengendalikan proyek di OPD untuk dikerjasamakan dengan sejumlah rekanan (kontraktor) yang nantinya diarahkan sebagai pemenang atau pelaksana pekerjaan,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Takalar, Muhammad Hasbi kepada Wartawan yang dimintai komentar terkait adanya oknum pejabat eselon 2 yang dituding menjadi pengendali proyek OPD, menegaskan, bahwa saat ini ia bersama Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad, sepakat agar pengelolaan kegiatan di seluruh OPD lingkup Pemkab Takalar diserahkan kepada kepala OPD.
“Sekarang itu saya sama Pj sepakat semua kegiatan OPD diserahkan pengelolaannya ke kepala OPD-nya. Fungsi sebagai pengguna anggaran melekat di Kepala OPD-nya,” terangnya via pesan WhatsApp, Rabu (3/5/2023).
“Kasi tahu yang kasi kabari ki, jangan tebar fitnah. Silahkan tanya kadisnya. Apa ada saya pernah urusi? Saya jaga integritasku,” tegasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya diberitakan, salah satu pejabat eselon 2 Pemkab Takalar yang duga sebagai “pengatur” proyek OPD, inisial ARM yang dikonfirmasi, menampik tudingan tersebut.
“Tidak benar itu, saya dibilang atur-atur proyek di Dinas PU, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Mana ada kepala dinas yang mau mendengarkan saya,” kilahnya via telepon WhatsApp, Selasa (2/5/2023).
Din